Allah Menjamin Rezeki yang Baik

Source gambar : hijabalila.web.id

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُلُواْ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقۡنَٰكُمۡ وَٱشۡكُرُواْ لِلَّهِ إِن كُنتُمۡ إِيَّاهُ تَعۡبُدُونَ ١٧٢


"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah" (QS Albaqoroh:172)

Assalamualaikum Warokhamatullohi Wabarokatuh...
Salam sejahtera untuk para pembaca..
Di tulisan kali ini saya ingin berbagi tentang hakikat rezeki yang diberikan Allah SWT. Di awal sudah saya cantumkan satu ayat anjuran bagi orang-orang beriman dalam menikmati rezeki Allah. Ada beberapa poin yang bisa diambil dari ayat tersebut di antaranya:

Pertama, Allah SWT menyeru kepada orang-orang yang beriman. Siapakah itu orang yang beriman? yakni orang-orang yang percaya dan yakin dengan kebesaran Allah yang maha segalanya. Allah SWT menyeru bahwa orang-orang beriman makanlah rezeki-rezeki yang baik yang sudah Allah berikan. Kenapa kata halal tidak disebutkan di situ? lantas apakah boleh kita makan rezeki yang haram. Hmm tunggu dulu!!, Allah di sini menyeru kepada orang beriman. Hakikat orang beriman itu menjalankan perintah-Nya menjauhi larangan-Nya. Ketika orang sudah berikrar "Saya Beriman" maka secara otomatis seluruh tindakannya akan bernafaskan nilai-nilai ketaatan kepada Allah SWT. Hamba yang beriman hanya akan menikmati rezeki yang halal. Even bukan hanya halal melainkan juga rezeki yang baik.

Kedua, "Rezeki yang kami berikan". Allah sudah jamin rezeki yang baik itu diberikan kepada kita sebagai hambanya. Rezeki yang baik dari Allah itu sudah diatur. Mau kita berusaha sekeras apapun atau berusaha yang semampu kita maka Allah akan tetap memberikan rezeki yang sudah disesuaikan dengan porsi kita. Yakin deh.. sudah diatur. Itulah mengapa rasa qonaah itu penting. Karena ketika rasa qonaah sudah hilang dari hati kita maka kita akan terus menggebu-gebu, even kita bisa terinfeksi penyakit tamak, melakukan segala cara dan terjerumus pada perbuatan yang haram. Hilanglah iman dalam hati kita.

Ketiga, Bersyukurlah kepada Allah SWT. Bersyukur bukan hanya berhenti pada kata "Alhamdulillah" melainkan sudah terimplementasikan pada kehidupan sehari-hari, kita gunakan rezeki yang Allah berikan hanya untuk kebaikan. Di sinilah keberkahan rezeki. Berkah adalah bertambahnya kebaikan. Mudahkah?, jelas tantangan. Allah pun dalam ayat yang lain sampai berfirman "Sedikit dari hambaku yang bersyukur". Bersyukur sungguh perilaku yang spesial. 

Nahh.. ketiga poin tersebutlah yang pada akhirnya akan merepresentasikan kita sebagai hamba yang hanya menyembah dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT atau hamba Allah yang masih sering menduakan, kita selalu panik dalam urusan rezeki dan lebih bergantung pada makhluk daripada pencipta. Semoga tulisan pendek ini menjadi pengingat kita semua khususnya untuk penulis sendiri. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Warokhmatullohi Wabarokatuh....

-----------------------------------
Terima kasih sudah berkunjung ke blog Kholidil Amin

✒ Siapa kah Kholidil Amin ?
Kholidil Amin adalah penulis dan peneliti pemula. Menulis dan melakukan penelitian menjadi hobinya. Kholidil Amin memiliki ketertarikan dan antusiasme dalam bidang ilmu komunikasi seperti komunikasi massa, public relations, communication & innovation dan science communication. Kholidil Amin juga orang yang senang untuk berbagi dengan para temannya tentang penelitian, kompetisi ilmiah dan organisasi. Media sosial menjadi sarana untuk dapat berbagi ke khalayak yang lebih luas.

✒ Motto dari Kholidil Amin ?
"Jadilah berilmu dan berakhlak baik, maka kita akan menjadi mulia apapun pekerjaan kita. Tuhan akan mengangkat derajat orang yang berilmu dan berakhlak baik" (Kholidil Amin)

---------------------------------
Social Media
LinkedIn: http://linkedin.com/in/kholidilamin
Instagram: http://instagram.com/kholidilamin
Twitter: http://twitter.com/kholidilamin
Facebook: http://facebook.com/kholidilamin

Best Regards,

Kholidil Amin

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.