Sore Itu, Langit Terharu Melihat Kami

Kholidil Amin
Foto ini diambil saat kami sedang makan bersama di SS dalam rangka merayakan ulang tahun dari Eka Arista

Sore itu hari yang cukup luar biasa, mulai dari kegiatan organisasi yang tiba-tiba di undur sepihak, ditambah ada UTS mata kuliah yang membuat aku belajar lebih keras untuk menghadapinya, dan hal-hal lain yang menyangkut kuliah, kompetisi dan organiasasi yang harus aku selesaikan. Diri ini seolah terlatih dan sudah lumrah bagiku dengan situasi yang menyita waktu dan tenaga seperti ini.

Sengaja ku sibukkan diriku dengan banyak kegiatan saat kuliah yang konsekuensinya adalah waktuku untuk santai, bercanda gurau atau kumpul yang berkualitas dengan sahabat menjadi hilang entah kemana.

Selama kuliah ini, aku punya banyak sekali teman mulai dari kalangan atas sampai yang biasa, mulai dari kalangan akademisi, kalangan aktivis sampai yang hanya sekedar datang kuliah untuk mengisi absen. Peran yang aku jalankan dikampus lah yang membuat peta pergaulanku menjadi sangat beragam.

Namun, dari sekian banyak teman yang aku kenal, aku punya empat orang yang bisa dibilang mereka lah orang yang paling dekat denganku dan mungkin mereka sudah mengerti karakter diriku. Dialah Septi Mar’atus, Marwah Zada, Eka Aprilia Arista dan Dian Artika. KITAMORY, ya itulah sebutan yang disematkan untuk kami yang sekarang sama-sama berjuang meraih gelar sarjana.

Mereka unik bagiku, Septi Mar’atus dengan kepribadian yang kuat karena pengalaman hidup yang ia jalani meskipun kadang sedikit cerewet. Marwah Zada dengan kepribadian cerewet dan kekanak-kanakannya yang kadang menyebalkan mungkin karena hobby dia yang sangat menggilai K-Pop. Eka Aprilia Arista dengan kepribadian yang cenderung pendiam dan menurut aku paling sedikit ngomong diantara kami entah karena apa. Dan Dian Artika dengan kepribadian yang tenang dan santai menjurus lemot tapi untuk beberapa hal dia cekatan (Kadang-kadang), mungkin karena orang jawa tengah yang cenderung kalem maju mundur cantik. Unik dan spesial itulah bagiku.

Sore itu, kami sudah merencanakan untuk kumpul dan makan bareng yang entah terakhir kapan kami melakukan ini, kesibukan masing-masing dengan tugas kuliah, organisasi atau apapun lah itu yang telah merenggut waktu. Dan sore itu seolah menjadi waktu yang kami tunggu-tunggu, dengan cuaca mendung seolah langit berkaca-kaca dan mau meneteskan air matanya karena terharu melihat kami bisa kumpul bersama.

Singkatnya, berangkatlah kami ke salah satu rumah makan di Kota Malang. Sesampainya di lokasi kami duduk, memesan beberapa makanan dan sebagian dari kami sholat maghrib karena waktu sholat maghrib sudah tiba. Selesai sholat maghrib makanan yang kami pesan sudah ada di meja dan siap untuk dilahap. Seperti adat anak muda zaman sekarang tak lupa sedikit-sedikit selfie, sedikit-sedikit upload aktivitas ke media sosial.

Hmm selesai makan, kita tak beranjak pulang karena langit yang benar-benar terharu bahkan menangis deras melihat kita bisa kumpul bersama. Sambil menunggu, kami mengobrol banyak hal, mulai masalah kuliah, organisasi sampai masalah yang menggelikan soal gebetan, pacar, dan mantan. Topik percintaan memang seru dan tak jarang membuat kita tertawa terbahak-bahak. Ya, kisah percintaan diantara kami memang sangat beragam, ada yang langgeng sampai bertahun-tahun dengan pacarnya, ada yang lagi break dengan pacarnya, ada yang lagi mendekati seseorang tapi entah apa ujungnya, dan ada yang malah baru putus dari pacarnya tapi sekarang lagi didekati sama seseorang yang lain. Gosip lah intinya, Hmmm.

Hari yang spesial dan entah kapan akan terulang, tak terasa tangisan langit pun sudah mulai reda, dan kami memutuskan untuk balik karena ada diantara kami juga yang harus kembali ke aktivitasnya sebagai aktivis kampus (Ciyee Aktivis). Waktu kumpul yang sebentar memang, tapi semoga yang sebentar ini menghapus dahaga kita yang sudah lama tak kumpul full team.

Banyak yang ingin aku ungkapkan di tulisan ini sebenarnya, tapi kenangan indah memang tak mudah dituangkan dalam kata-kata, merapikan kenangan dalam tulisan seolah tak cukup menggambarkan, dan biarkanlah saat ini kenangan-kenangan indah tersusun rapi di hati yang mengalaminya.

Ditulis di Malang, 15 Maret 2016

-----------------------------------
Terima kasih sudah berkunjung ke Blog Kholidil Amin

✒ Siapa Kholidil Amin ?
Kholidil Amin adalah penulis dan peneliti pemula. Menulis dan melakukan penelitian menjadi hobinya. Kholidil Amin memiliki ketertarikan dan antusiasme dalam bidang ilmu komunikasi seperti komunikasi massa, public relations dan science communication. Kholidil Amin juga orang yang senang untuk berbagi dengan para temannya tentang penelitian, kompetisi ilmiah dan organisasi. Media sosial menjadi sarana untuk dapat berbagi ke khalayak yang lebih luas.

✒ Kutipan dari Kholidil Amin ?
"Jadilah berilmu dan berakhlak baik, maka kita akan menjadi mulia apapun pekerjaan kita. Tuhan akan mengangkat derajat orang yang berilmu dan berakhlak baik" (Kholidil Amin)

---------------------------------
Social Media
LinkedIn: http://linkedin.com/in/kholidilamin
Instagram: http://instagram.com/kholidilamin
Twitter: http://twitter.com/kholidilamin
Facebook: http://facebook.com/kholidilamin

Best Regards,


Kholidil Amin

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.